[BANTENESIA.NET] – Kampung Pegadungan, Desa Anyer, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, kembali diramaikan dengan polemik pemagaran kawat berduri yang dilakukan oleh pihak Hotel Allisa Resort. Masyarakat setempat, terutama para nelayan, merasa akses mereka ke pantai yang sebelumnya terbuka kini dibatasi oleh pagar tersebut.
Isu ini semakin hangat setelah tokoh masyarakat Kampung Pegadungan sekaligus Ketua Badan Pengawas Desa (BPD) Anyer, Aan Supardi, menyatakan bahwa masalah ini diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat.
“Saya mendapat informasi dari nelayan, khususnya Pak Buang Fajar Bahari alias Panglima, terkait pemagaran di pesisir. Kepala desa pun menyerahkan urusan ini kepada masyarakat,” ujar Aan saat memberikan pernyataan kepada wartawan, Rabu (11/9).
Permasalahan dengan Hotel Allisa ternyata bukan kali ini saja terjadi. Menurut Aan, sebelumnya masyarakat Pegadungan telah mengajukan beberapa tuntutan kepada pihak hotel, termasuk akses jalan masuk meski hanya selebar satu meter, namun tidak mendapatkan tanggapan.
“Masyarakat Pegadungan pernah mengajukan beberapa poin kepada hotel, tapi tidak direspon. Kami hanya minta jalan akses masuk, tapi tetap tidak ada solusi,” tambahnya.
Upaya dialog yang dilakukan oleh Aan dengan pihak hotel juga tidak membuahkan hasil. Ia bahkan sempat bertemu dengan H. Aeng, yang disebut-sebut sebagai penengah, namun tidak ada solusi yang diberikan.
Hingga kini, akses menuju pantai hanya bisa dilakukan dengan menyimpan KTP di pos keamanan hotel.
Masyarakat nelayan, terutama yang berasal dari Kampung Pegadungan, sangat berharap agar pihak hotel memberikan akses yang lebih mudah menuju pantai. Mereka juga mengeluhkan bahwa pihak hotel tidak pernah memberikan kontribusi apa pun, termasuk bantuan dalam bentuk CSR, kepada masyarakat sekitar.
“Kami harap pantai bisa terlihat lagi dari jalan raya, dan kawat berduri segera dilepas,” ungkap Panglima, salah satu nelayan Pegadungan.
Jika tuntutan ini tidak segera direspons, Aan menegaskan bahwa masyarakat berencana melakukan audiensi dengan pihak hotel. Ia tidak menutup kemungkinan untuk melakukan aksi demonstrasi jika negosiasi tidak membuahkan hasil.
Hingga berita ini ditulis, pihak Hotel Allisa belum memberikan tanggapan resmi terkait polemik ini. (*/Pou)